ayo mondok rmi pbnu
AyoSemarang Tag. Rabu, 3 Agustus 2022; Network. Ayo Banten; Ayo Batang; Ayo Bekasi; Ayo Bogor; Ayo Indonesia; Ayo Yogya #RMI NU. Nasional Idul Adha 2022 NU dan Muhammadiyah Berpotensi Beda Tanggal, Ini Penyebabnya Rabu, 22 Juni 2022 | 09:29 WIB PBNU Tentukan Awal Ramadhan Jatuh pada Minggu 3 April 2022 Jumat, 1 April 2022 |
AyoSemarang Tag. Minggu, 31 Juli 2022; Network. Ayo Banten; Ayo Batang; Ayo Bekasi; Ayo Bogor; Ayo Indonesia; Ayo Yogya RMI NU Kendal Terima Hibah Rp 11,351 Miliar untuk Guru Agama Senin, 30 Mei 2022 | 18:17 WIB. PBNU Tentukan Awal Ramadhan Jatuh pada Minggu 3 April 2022 Jumat, 1 April 2022 | 19:18 WIB
AYOSURABAYACOM-- Sertifikat halal Vaksin Merah Putih akan segera keluar.Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham. Menurutnya, penerbitan sertifikat halal adalah ujung dari proses Sertifikasi Halal. Dia menjelaskan berdasarkan UU 33 tahun 2014 dan PP Nomor 39 tahun 2021, sertifikat halal diterbitkan oleh BPJPH, setelah melalui sejumlah
MengenalRais Aam PBNU Periode 2021-2026. KH Miftachul Akhyar resmi menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU digelar Kamis (24/12) malam. AYO MONDOK DI BAITUL HIKMAH DEPOK. OPEN ORDER. Dawuh Abah. Nasehat Habib Puang Makka Cahaya dari Nusantara; Maulana Habib
StrategiRMI dalam Mensosialisasikan Belajar di Pondok Pesantren Melalui . Gerakan Nasional “ Ayo Mondok!” TESIS . Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Dirasah Islamiyah Oleh: Taufan Arifianto NIM. F12915312 PASCASARJANA . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
Site De Rencontre Gratuit En Ile De France. Jakarta, NU OnlinePemukulan bedug oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Senin 1/6 di aula kantor PBNU Jakarta, menandai diluncurkannya Gerakan Nasional “Ayo Mondok” yang dimotori oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah RMI.Koordinator Gerakan Nasional “Ayo Mondok, Pesantrenku Keren” KH Lukman Harits Dimyati mengatakan, gerakan ini adalah bentuk kepedulian kalangan pesantren yang tergabung dalam RMI terhadap fenomena dunia pendidikan yang gagal menanamkan pendidikan karakter kepada pelajar dan secara moral, hanya pesantren yang bisa menyelamatkan generasi muda dari kencenderungan-kecenderungan pendidikan yang merusak. Perilaku yang baik hanya bisa dilakukan dengan pembiasaan secara terus menerus untuk bersikap baik.“Pembiasaan selama 24 jam dengan pengawasan, pembinaan dan pendampingan terus menerus adalah bentuk pendidikan karakter yang sudah lama dilakukan di pesantren, jauh sebelum isu pendidikan karakter muncul,” Sad Aqil Siroj mengatakan, gerakan Ayo Mondok ini merupakan “action” dari gerakan “Kembali ke Pesantren” yang dicanangkannya sejak Muktamar NU di Makassar 2010 lalu.“Omong kosong kalau kita ngomong kembali ke khittah kalau tidak kembali ke pesantren. Kembali ke pesantren bisa dalam artian fisik yakni mondok, atau dalam pengertian kembali kepada nilai, akhlaq dan jati diri pesantren,” dalam acara peluncuran Gerakan Nasional “Ayo Mondok” Ketua PP RMI Amin Haedari, Sekjen Miftah Fakih dan para pengurus PP RMI, Ketua RMI Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozien dan Ketua RMI Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid, serta para pengurus lembaga dan badan otonom di lingkungan PBNU. A. Khoirul Anam
Pondok pesantren pada awalnya di-setting sebagai lembaga pendidikan non-formal. Surau, Masjid dan pemondokan santri menjadi ruang aktifitas sentral para santri belajar ilmu. Ilmu yang dipelajari secara umum berkutat pada persoalan disiplin ilmu agama baca; Islam, semisal fiqh, tasawwuf, nahwu, shorof, tauhid, tajwid dan semacamnya. Teks-teks yang jadi rujukan juga seputar kitab kuning klasik, sebuah karya cendikiawan Islam Ulama yang rata-rata ditulis pada abad pertengahan. Hal semacam itu membuat beberapa kalangan menjuluki kaum pesantren sebagai kaum berjalannya waktu, tuntutan zaman kian kompleks. Pesatnya keilmuan yang semakin spesifik serta perkembangan teknologi terus menuntut pesantren tetap bisa menjadi lembaga pendidikan yang selalu survive. Alhasil, pesantren juga membuka pendidikan umum mulai dari SD-MI, SLTP-MTs, SMA-SMK-MA-MAK, bahkan Perguruan Tinggi. Sungguh ini capaian yang luar biasa. Selain menjadi lembaga pendidikan agama, pesantren juga membuka ruang untuk siapa saja yang ingin memperdalami ilmu itu ternyata tidak membuat pesantren aman dalam memuluskan ajarannya. Munculnya pesantren-pesantren baru yang sebenarnya berada dalam naungan aliran Islam transnasional menjadi tantangan pesantren yang sudah lama ada. Pesantren baru muncul dengan mengedapankan ilmu umum semata, pengetahuan bahasa Inggris dan bahasa Arab menjadi tawaran untuk menarik animo para orang tua agar memondokkan anaknya di "Ayo Mondok" yang dipelopori oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah RMI PBNU menjadi signal bahwa lembaga pendidikan pesantren bukan lembaga alternatif. Akan tetapi, pesantren dengan segala bentuknya merupakan lembaga unggulan. Memang, jika dilihat dari redaksi bahasa, gerakan tersebut seakan-akan hanya ajakan untuk orang tua agar memondokkan anaknya di pesantren. Ajakan tersebut diperuntukkan agar orang tua tidak memondokkan anaknya di pesantren yang salah. Karena, meskipun menempuh pendidikan di pesantren bukan jaminan mereka sudah berada di tempat yang benar. Jika pesantren yang ditempati berideologi Islam garis keras, maka sejatinya mereka tidak nyantri. Akan tetapi, mereka dididik untuk menjadi para "teroris" dengan alasan "jihad". Setelah keluar sebagai alumni mereka malah mencoreng nama Islam itu sendiri. Untuk itulah, gerakan "Ayo Mondok" menjadi sebuah kampanye penting agar orang tua tidak salah menitipkan anaknya untuk belajar di MondokBanyak hal kenapa orang tua penting memondokkan anaknya di pesantren yang benar. Menurut pengalaman penulis sendiri, ada beberapa hal kenapa penting menempuh pendidikan di pesantren, tentunya pesantren yang berada di bawah asuhan kiai-kiai Nahdlatul Ulama NU. Di antaranya pertama, pesantren NU memiliki sanad keilmuan yang jelas. Segala yang dipelajari di pesantren NU bisa dipertanggungjawabkan. Jika kita runtut, ilmu yang dikonsumsi alurnya jelas sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, kita tak perlu khawatir atas kebenaran ilmu yang dipelajari di pesantren NU. Karena itu sudah sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang besok bertanggung jawab dihadapan Allah Yang Maha pesantren mengajarkan kita untuk tidak berpikir oposisi-binner. Sebuah gaya berpikir yang selalu mempertentangkan setiap perbedaan. Tak heran, jika gerakan feminisme menjadi kekuatan matriarki yang menindas kaum lelaki, semisal. Atau sosialisme menentang otoriterianisme, lalu menjadi otoriterianisme dengan bentuk baru. Nah, di pesantren kita diajarkan bahwa perbedaan itu adalah sunnatullah. Perbedaan tidak perlu dipertentangkan, akan tetapi disikapi secara arif agar bisa berjalan sejarah yang bisa kita petik adalah saat terjadi perang sesama sahabat Rasulullah. Ketika beberapa kelompok memberi dukungan kepada salah satu sahabat, bahkan ada yang memilih menyalahkan keduanya. Ulama Ahlussunnah memilih tidak berkomentar. Diamnya Ahlussunnah bukan tanpa alasan, sikap diam tanpa komentar merupakan pernyataan tersirat bahwa keduanya sama-sama mempunyai dasar alasan atas perang yang mereka kobarkan. Keduanya sama-sama sahabat Rasulullah dan perbedaan pandangan itu hal yang biasa terjadi, tak terkecuali sahabat Nabi kita dikenalkan tentang konsep barokah. Dalam kehidupan pesantren, barokah menjadi hal penting yang dijadikan pegangan santri. Sering kali kita mendengar, setinggi apapun ilmu yang didapatkan jika tidak mendapatkan barokah Kiainya, maka ilmu yang didapat akan sia-sia. Dalam pandangan pesantren tabarrukan atau biasa disebut barokah mempunyai makna penambahan kebagusan dari Allah, ziyadatul khair. Artinya, setiap waktu semakin bertambah baik. Barokah merupakan sebuah kekuatan rasa yang dimiliki oleh Kiai dan dipercaya mampu melegitimasi ilmu yang diperoleh santri, manfaat atau tidak. Barokah tidak semata-mata bisa hadir dari seorang Kiai. Artinya, untuk mendapatkan titel bahwa seorang Kiai memiliki kekuatan barokah biasanya terletak pada sejauhmana Kiai tersebut memilki sendiri merupakan sebuah pengetahuan yang telah mengkristal pada diri seorang Kiai. Tentunya, ilmu yang pernah dipelajarinya telah menyatu dengan dirinya. Nah, Kiai seperti ini akan terlihat begitu karismatik di depan santri-santrinya dan masyarakat pada umumnya. Ternyata, hal semacam ini tidak hanya diakui oleh kalangan pesantren. Seorang tokoh sosiologi, Max Weber juga mengakui akan kebenaran ini. Dalam menjelaskan rasionalisasi, Weber mengakui bahwa ilmu-ilmu sosial harus berkaitan dengan fenomena spiritual atau ideal. Alasannya, sebagai ciri-ciri khas dari manusia yang tidak berada dalam jangkauan bidang ilmu-ilmu alam. Nah, yang semacam ini dalam pesantren biasa disebut dengan barokah dan karomah. Sesuatu yang selama ini kita anggap mistis, ternyata hanya persoalan rasio akal belum mampu menjangkaunya. Sebenarnya ini adalah hal yang rasional, suatu saat bisa dari pesantren kita akan diajarkan bagaimana bersosial. Tanpa disadari, dalam kehidupan santri menyimpan segudang pelajaran hidup. Hal sederhana, semisal bagaimana santri makan bersama dengan menggunakan talam. Dari situ kita bisa lihat, bahwa kebersamaan dalam pesantren itu sangat diutamakan. Tanpa melihat dari mana asalnya, miskin, kaya bahkan keturunannya. Pesantren tak pernah mengenal kasta, semua diperlakukan sama, selain persoalan di atas, hal paling penting yang bisa didapat dari pesantren adalah "Akhlak". Akhlak yang dimaksud di sini bukan sekedar persoalan etika semata. Karena etika lebih kepada persoalan pola sikap dan pola ucap. Semisal, seorang koruptor yang sosialnya bagus tidak bisa dikatakan berakhlak. Karena apa yang ia lakukan tidak sesuai dengan kebenaran tetapi, akhlak jauh melampaui itu. Seseorang yang berakhlak, baik tindakan, perkataan, pikiran maupun perasaannya akan berjalan secara beriringan. Keempatnya tidak mungkin bertentangan. Contoh yang bisa kita ambil, ketika Nabi Muhammad SAW mengutuk seseorang yang munafik. Seperti kita mafhum, munafik adalah seorang yang ucapan dan tindakan, pikiran serta hatinya tidak sesuai. Dari contoh itu bisa kita petik, bahwa akhlak meliputi persoalan pola sikap, pola ucap, pola pikir dan pola rasa hati. Bagaimanapun juga, Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia, tak lain dan tak bukan untuk menyempurnakan akhlak manusia, Innama bu'itstu liutammima makarimal hanya sekelumit pengalaman dari penulis yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Tentu masih banyak hal lain yang bisa dijadikan alasan kenapa mondok nyantri itu penting. Ada segudang pelajaran dan pengalaman yang hanya bisa kita dapatkan dari pondok pesantren. Untuk itu, AyoMondok. Sumber NU Online
Jakarta, NU Online Rabithah Ma’ahid Islamiyah RMI Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang merupakan Asosisasi Pesantren NU meluncurkan logo Hari Santri 2020. Ketua Umum RMI PBNU KH Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, tahun ini pihaknya meluncurkan logo yang menggambarkan kondisi pandemi Covid-19 ditandai dengan gambar dua orang santri mengenakan masker. “Tahun ini, bangsa Indonesia bahkan seluruh dunia sedang menghadapi ujian yang luar biasa. Khususnya kita kalangan pesantren dengan adanya wabah pandemi Covid-19,” kata Gus Rozin melalui keterangan tertulis, Kamis 17/9. “Sampai saat ini, pandemi semakin meluas dengan bertambahnya korban di berbagai kalangan dan kluster. Kita belum tahu pasti sampai kapan ini semua akan berakhir,” sambung Gus Rozin, sapaan akrabnya. Sehingga dalam rangka Hari Santri yang akan jatuh pada tanggal 22 Oktober 2020 ini, RMI PBNU sengaja mengambil tema "Santri Sehat Indonesia Kuat" dengan logo “Ayo Mondok Pakai Masker”, sebagai spirit untuk selalu menjaga kesehatan. “Semoga bangsa Indonesia khususnya kalangan pesantren dijauhkan dari fitnah corona, karena dengan pesantren sehat maka Indonesia akan kuat,” jelasnya. Lebih lanjut, Gus Rozin mengimbau kepada keluarga besar pesantren dan para santri di Indonesia untuk senantiasa menjaga kewaspadaan dan selalu taat protokol serta menerapkannya di lingkungan pesantren. Selain itu, semua warga pesantren harus terlibat aktif dalam menjaga pesantren dari terpapar covid-19. “Supaya visi-misi pesantren sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan akan senantiasa eksis dan berkembang,” harapnya. RMI PBNU juga mengajak para santri dan seluruh elemen masyarakat untuk dapat mensosialisasikan logo Hari Santri 2020 untuk menandai peringatan yang saat ini memasuki tahun ke-6 sejak sejak ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 lalu. Sumber NU Online Editor Abdullah Alawi
Overview of RMI Architecture In distributed application architecture, it is always a need for communication between two different applications. In Java-based applications, one application communicates with another remote/different application running somewhere else using an RMI architecture mechanism. RMI stands for Remote Method Invocation. Java provides an API allowing an object residing in one JVM Java Virtual Machine to access or invoke an object running on another. The other JVM could be on the same machine or a remote machine. This is an interesting feature because, in real-time applications, it becomes very easy for Java applications to communicate directly with each other without any external communication mechanism. Also, it is always a need for secure communication between applications based on distributed application architecture. RMI Design Before we go into detailed architecture, we will understand the basic design of RMI architecture. RMI API is provided in the package Let’s introduce two terms for the understanding of RMI design architecture. First is the client, the JVM that will call the remote object; second is the server, the JVM contains the remote object. So, the client will call the server, in this case, on the object for method invocation. The server will then return the reference of the object to the client. The catch here is both the objects, local and remote, will appear as a local object on the server. There will be no differentiation between the two. The syntax of the methods of both objects is also the same. Therefore, the server JVM acts like a normal JVM without knowing of any object, whether it is local or remote. The same object can be both a server and a client. The program obtains the remote object’s reference and utilizes it as a local object. The RMI infrastructure is responsible for finding the remote object, intercepting method calls, and processing the remote request remotely. The client invokes methods on the object only after obtaining a reference to a remote object. RMI Architecture Below is a diagram of RMI architecture in a simple way. You will find various forms of the same architecture on the internet, but we have a simple one to help explain it better. Let’s start by connecting the dots from a design perspective with an architecture diagram. The client and server applications are the respective JVMs of the client machine and server machines. In the RMI application, we write two programs the client program, which resides on the client, and the server program, which resides on the server machine. 1. Application Layer This layer is the actual systems, client and server, which are involved in communication. The Java program on the client side communicates with the Java program on the server side. 2. Stub We have client objects from the design intro; In RMI architecture, it is known as Stub. It is an object that resides on the client machine and acts as a proxy for the remote object. It is like a gateway for the client program. The stub has the same methods as a remote object. When the client calls on the stub object, the stub forwards this request to a remote object Skeleton via RMI infrastructure, which is then executed on the server. Stub Performs the following events Initiates connection with remote JVM. Writes and transmits Marshals parameters to remote JVM. Waits for the result. Reads Unmarshalls the returned result. Pass the received result to the caller. 3. Skeleton The server object, which is located in a server machine, is referred to as the Skeleton. Stub communicates with the server application with the help of an intermediate Skeleton object. The responsibility of the skeleton object is to send parameters to method implementation and send the return values back to the client. Skeleton Performs the following events Reads the parameter passed by the client. Invokes the method on an actual Remote object. Transmit/pass the result to the caller. 4. Stub / Skeleton layer The Proxy Layer, also known as the Stub/Skeleton layer, intercepts calls made by the client and redirects them to the remote object. Stub and Skeleton are the proxies for the client and server. The Stub and Skeleton objects are like an interface between an application and the rest of the RMI System. This layer aims to transfer data to Remote Reference Layer by Object Serialization. This process of converting data/objects into a byte stream is known as Marshalling, and the reverse is known as Unmarshalling. Marshaling is performed when requesting the object from the server, and Unmarshalling is performed when data/object reference is received from the server. 5. Remote Reference Layer The Remote Reference Layer connects the proxy layer to the RMI mechanism. This layer is responsible for communicating and transferring objects between client and server. This layer defines and supports the invocation semantics of the RMI connection. The remote Reference Layer maintains the session during the method call. It manages the references made by the client to the remote server object. This layer is also responsible for handling duplicated objects. 6. Transport Layer The transport layer is responsible for setting up communication between the two machines. This layer uses standard TCP/IP protocol for connection. This layer performs the actual transportation of data. This layer is part of the Remote Reference Layer. Conclusion The Remote Method Invocation RMI is a highly useful API provided in Java that facilitates communication between two separate Java Virtual Machines JVMs. It allows an object to invoke a method on an object residing in another address space. It provides a secure way for applications to communicate with each other. It achieves this functionality using concepts Stub Client calling object and Skeleton Remote object residing on the server. RMI is used to build distributed applications. It preserves the type of safety. RMI architecture minimizes the complexity of the application in a distributed architecture. Recommended Articles This has been a guide to RMI Architecture. Here we discussed the basic concept, RMI design, and architecture. You can also go through our other suggested articles to learn more – Data Warehouse Architecture What is the TCP Protocol? What is Desktop Software? CCNA Interview Questions
Ayo Mondok menjadi gerakan yang digalakkan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Wilayah RMI. Ayo Mondok, Untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk memondokkan anaknya ke Pesantren sendiri, adalah tulang punggung punggung keberadaan organisasi Nahdlatul Ulama NU. NU menjadi besar karena dilahirkan dari rahim pesantren yang telah lama menjadi lembaga pendidikan di dan gagasan untuk melakukan gerakan Ayo Mondok telah lama muncul di RMI Jawa Timur. Seiring berjalannya waktu, isu itu meredup. Di berbagai wilayah isu-dan gagasan ini juga tumbuh namun, hanya sekadar dalam obrolan antarsantri, kiai dan pun disambut oleh RMI Jateng dengan membuat kartun Ayo- Mondok Pesantrenku Keren. Tak hanya berhenti dalam pembuatan karikatur, rapat program “Gerakan Nasional Ayo Mondok”, Senin, 4/5 di kantor TV9 Surabaya menajamkan; bahwa “Gerakan Nasional Ayo Mondok” merupakan sebuah gerakan kampanye kepada publik akan pentingnya pendidikan pesantren melalui media massa maupun media kecil yang terdiri dari pengurus pusat RMI, RMI Jateng dan Jatim, dan pihak TV9 menyepakati memakai logo usulan RMI Jateng, dan peluncuran “Gerakan Nasional Ayo Mondok” secara serentak pada 1 Juni 2015 di kantor PBNU Setara”Kami meminta seluruh komunitas santri NU pada tanggal tersebut untuk memasang logo di semua medsos yang dimiliki sekurang- kurangnya dua hari. Dan menyiapkan data pesantren yang diunggulkan untuk diunggah di website masing-masing sebagai informasi,” tutur Ketua RMI Jateng KH Abdul Ghaffar Rozien yang akrab disapa dengan Gus Rozien, saat silaturahmi dengan Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Amir Machmud NS, di kantor Jalan Raya Kaligawe KM 5, Rabu 27/5.Dikatakan, gerakan AyoMondok dilakukan untuk menyosialisasikan pesantren pada masyarakat umum terutama masyarakat kelas menengah tanpa mengurangi rasa keinginan untuk ditempati kalangan tertentu. Karena di pesantren semua diberlakukan setara. Serta meyakinkan bahwa pesantren kompatibel dengan perkembangan dan oleh karenanya layak untuk dijadikan pilihan.”Di Jawa Tengah ada pesantren, tetapi belum selesai divalidasi ulang. Gerakan ini dilakukan karena dalam perjalanan RMI, ditemukan pesantren yang justru mengembangkan paham radikalisme, terutama di wilayah selatan dan Solo raya,” kunjungannya itu, Gus Rozien juga didampingi Sekretaris RMI Jateng Muhammad Farid Fad, Departemen Media dan Informasi Munawir Aziz; Mukhammad Zulfa dan Hasan Ubaidillah, serta Depertemen Kerja sama Asep Cuwantoro. Mereka juga ditemui, Redaktur Wacana Harian Umum Suara Merdeka, Cocong Arief Priyono. Amir Machmud juga mengakui, Suara Merdeka dalam beberapa tahun ini juga sering diganggu kelompok yang menghegemoni Merdekapun tetap memberi ruang publik yang seimbang dan tidak mungkin memuat paham atau pesantren yang memuat ideologi secara verbal. Tetapi memilih yang berkonteks aktual. SMIkuti berita NU Cilacap Online NUCOM di Google News, jangan lupa untuk follow Penulis & Editor NU Cilacap Online NUCOM Situs Islam Aswaja Nahdlatul Ulama NU, menghadirkan aktivitas berita informasi kegiatan Nahdlatul Ulama Cilacap -termasuk Lembaga dan Badan Otonom NU- secara Online. Terima kasih atas kunjungan Anda semuanya. Silahkan datang kembali.
ayo mondok rmi pbnu