kalimat dalam komik berupa bahasa
MenurutRicky W. Putra dalam buku Pengantar Desain Komunikasi Visual dalam Penerapan (2020), komik memiliki lima ciri utama, yakni: Ciri-ciri komik salah satu di antaranya adalah mempunyai sifat proporsional yang mempunyai arti bahwa komik bisa membuat pembacanya terlibat secara emosional saat membaca komik.
PengertianKalimat Transitif dan Intransitif Beserta Contoh. Meski keduanya sering digunakan sehari-hari, ada perbedaan penting diantara dua kalimat ini lho! Seperti yang kita ketahui, ada banyak jenis kalimat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat transitif dan intransitif menjadi bagian dari berbagai jenis kalimat yang banyak
PengertianKomik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik adalah cerita bergambar (di majalah surat kabar,atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu.Komik adalah cerita yang bertekanan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata-kata (Franz & Meier, 1994:55).
PengertianKomik Menurut Para Ahli Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pengertian komik adalah sebuah cerita dengan gambar yang bersifat lucu dan bisa dengan mudah dimengerti. Franz & Meier (1994:55) Defisini komik ialah cerita yang menekankan pada tindakan dan gerak yang ditampilkan melalui urutan gambar yang dibuat khas dengan paduan kata.
Site De Rencontre Gratuit En Ile De France. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah, terutama pada penggunaan, peran, fungsi, serta variasi makna dan bentuk keterkaitan jenis kalimat dengan garis gerak sufiks dalam komik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi. Penelitian ini bersifat deksriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu bahasa visual yang termasuk kategori garis gerak sufiks dalam komik olahraga terjemahan dari Jepang, berjudul Haikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012. Ada pun objek dalam penelitian ini, yaitu semua garis gerak sufiks yang disertai percakapan dalam komik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012. Teknik pengumpulan data diperoleh menggunakan metode simak dengan teknik baca dan catat. Kemudian dianalisis melalui metode lingual dan padan ekstralingual, dengan peneliti sebagai interpreter. Data juga dianalisis dengan mengklasifikasikan, dan mendeskripsikannya menurut struktur grafis dan konseptual semantik menggunakan teknik analisis konten. Dalam penelitian ini, keterkaitan jenis kalimat dengan garis gerak sufiks dalam komik Haikyuu!!, menunjukkan hasil bahwa a penanda untuk memprediksi makna garis gerak sufiks; b bentuk penekanan emosi atau sikap reaksi fisik tokoh terhadap lawan bicara; dan c bentuk mengekspresikan kebiasaan dalam percakapan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KETERKAITAN JENIS KALIMAT DENGAN GARIS GERAK SUFIKS DALAM KOMIK HAIKYUU!! KARYA FURUDATE HARUICHI 2012ARTIKEL E-JOURNALDiajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakartauntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana SastraDisusun OlehYasyfa Agnia Faza15210141014PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIAFAKULTAS BAHASA DAN SENIUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2021 PERSETUJUANArtikel E-Journal yang berjudul Keterkaitan Jenis Kalimat dengan Garis GerakSuks dalam Komik Haikyuu!! Karya Furudate Haruichi 2012 ini telah disetujui olehpembimbing untuk Januari 2021Pembimbing,Dra. Pangesti Wiedarti, Ling., 19580825 198601 2 002 KETERKAITAN JENIS KALIMAT DENGAN GARIS GERAK SUFIKS DALAM KOMIK HAIKYUU!! KARYA FURUDATE HARUICHI 2012THE RELEVANCIES OF SENTENCE TYPES WITH SUFFIX MOTIONLINES IN HAIKYUU!! COMIC BY FURUDATE HARUICHI 2012Yasyfa Agnia Faza1 dan Pangesti Wiedarti2 1,2Universitas Negeri Yogyakarta Pos-el yasyfaagnia8 dan pangesti ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah, terutama pada penggunaan, peran,fungsi, serta variasi makna dan bentuk keterkaitan jenis kalimat dengan garis gerak sufiks dalamkomik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi. Penelitian ini bersifat deksriptif kualitatif. Subjek penelitianyaitu bahasa visual yang termasuk kategori garis gerak sufiks dalam komik olahragaterjemahan dari Jepang, berjudul Haikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012. Ada pun objek dalampenelitian ini, yaitu semua garis gerak sufiks yang disertai percakapan dalam komik Haikyuu!!karya Furudate Haruichi 2012. Teknik pengumpulan data diperoleh menggunakan metode simakdengan teknik baca dan catat. Kemudian dianalisis melalui metode lingual dan padan ekstralingual,dengan peneliti sebagai interpreter. Data juga dianalisis dengan mengklasifikasikan, danmendeskripsikannya menurut struktur grafis dan konseptual semantik menggunakan teknik analisiskonten. Dalam penelitian ini, keterkaitan jenis kalimat dengan garis gerak sufiks dalam komikHaikyuu!!, menunjukkan hasil bahwa a penanda untuk memprediksi makna garis gerak sufiks; bbentuk penekanan emosi atau sikap reaksi fisik tokoh terhadap lawan bicara; dan c bentukmengekspresikan kebiasaan dalam Kunci garis gerak sufiks, bahasa visual, komik, konseptual study aims to describe the problem, especially in terms of usage, role, function, andvariations in the meaning and form of the relevancy between sentence types and the suffix lines ofmotion in the Haikyuu!! comic by Haruichi Furudate 2012. This research method is a qualitativedescriptive. The subject of this research is visual language which included in the category of suffixmotion lines in the Japanese translation sports comic entitled Haikyuu!! by Furudate Haruichi 2012.There are also objects in this study, namely all the lines of motion of the suffix accompanied byconversations in the Haikyuu!! comic by Furudate Haruichi 2012. The data collection technique wasobtained using the observation method with reading and note-taking techniques. Then analyzedthrough lingual methods and extralingual equivalents, with the researcher as the interpreter. Thedata were also analyzed by classifying, and describing them according to the graphical structure andconceptual semantics using content analysis techniques. In this study, the relationship betweentypes of sentences and the suffix lines of motion in the Haikyuu!! comic shows that a used topredict the meaning of the suffix lines of motion; b the form of emotional emphasis or thecharacter's physical reaction to the other person; and c forms of expressing habits in suffix motion lines, visual language, comic, semantic conseptual. PENDAHULUANMcCloud 1994 9 berpendapat bah-wa, komik merupakan salah satu karyasastra yang berisi deretan gambar-gambar dalam panel-panel yang disertaibalon-balon teks tulisan yang membentuksuatu cerita. Selain itu, komik juga dapatdipahami sebagai deretan gambar yangdisusun per adegan, lalu membentuk su-atu cerita. Komik tidak tampil tanpa teks yangutuh. Dalam artian, komik menggabung-kan aspek gambar/visual berupa bahasavisual dengan aspek bahasa tertulis be-rupa narasi atau percakapan. Untuk me-mahami isi komik, pembaca tidak hanyamembaca teksnya saja, tetapi juga perlumemahami aspek gambar dan elemen vi-sual yang ada di dalamnya. Rangkaianelemen visual itu memiliki bahasanya sen-diri untuk menyampaikan pesan, yaitu le-wat bahasa gambar/visual McCloud,1994 10, atau tulisan gambar pictorialrune, Forceville, 2011 2-3. Berdasarkan pemaparan tersebut, ko-mik dapat diartikan sebagai karya yangmemadukan antara narasi dan percakap-an dengan gambar/elemen visual. Narasidan percakapan dalam komik digunakanuntuk menjelaskan, melengkapi, memper-dalam penyampaian gambar, sehinggamakna dan maksud dari keduanya dapatdipahami. Gambar pada komik merupakansebuah penangkapan adegan per adegansebagai representasi cerita yang disam-paikan dengan menampilkan tokoh-tokohdan latar sebagai pendukung. Sedangkan,bahasa visual membangun deskripsi gam-bar pada komik, dengan menambah-kanbentuk-bentuk yang dapat membantu pe-mahaman pembaca, misalnya seperti ga-ris gerak untuk menunjukkan pergerakan,umlaut mata untuk menunjukkan intensi,bintang tubruk untuk menunjukkan ben-trokan antarbidang, dan lainnya. Dengandemikian, pembaca tidak hanya mema-hami isi komik dari konteks bahasa tulissaja, tetapi juga dari gambar dan elemenbahasa visual, seperti garis gerak dalam komik ada yang berbentuknarasi atau percakapan. Kehadiran teksdan bahasa visual diperlukan untuk me-nentukan konteks. Tanpa campur tanganteks, pembaca akan mengalami kesulitandalam menginterpretasikan maksud darisuatu gambaran visual. Sebagai contoh,ketika kita melihat gambar seseorangsedang diam dan hanya menunjukkanekspresi tidak senang, sulit untuk menen-tukan apa yang sedang terjadi pada orangitu. Jika tidak dapat mengetahui penye-babnya, pada akhirnya kita hanya dapatmenduga-duga. Di kehidupan nyata, praduga dapatmenimbulkan misinterpretasi dan mis-komunikasi antara penutur dengan lawanbicaranya. Akan tetapi, miskomunikasi da-lam percakapan dapat dicegah denganmenanyakan kembali hal-hal yang tidakdipahami. Namun, hal tersebut tidak dapatdipraktikkan dalam komik. Komik tidakmenyediakan fitur tatap muka, audio, dankinestetik. Maka dari itu, intonasi dan si-kap bicara penutur dalam komik hanya bi-sa diinterpretasikan lewat teks dan hanya unsur teks yang memba-ngun cerita dalam komik, tetapi juga gam-bar dan bahasa visual, terutama yang ber-bentuk garis gerak sufiks. Seperti halnyakomik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi2012, yang dalam penelitian ini diangkatsebagai sumber data objek pembahasan,mengenai interaksi antara aspek bahasadengan garis gerak sufiks yang ada di da-lamnya. Komik Haikyuu!! memiliki kompo-sisi aspek bahasa berupa kalimat dekla-ratif, imperatif, interogatif, dan eksklamatifdan bahasa visual berupa garis gerak su-fiks yang saling berkaitan. 174 Komik Haikyuu!! memuat banyak isti-lah, teknik, dan gerakan-gerakan visualolahraga voli yang diimplementasikan, ba-ik dalam bentuk teks berupa narasi mau-pun percakapan atau bahasa visual beru-pa garis gerak sufiks. Garis gerak sufiksdalam bahasa visual merupakan sebutanuntuk salah satu kategori garis gerak yangmerepresentasikan gerakan satu beberapa penelitian terdahu-lu Brooks, 1977; Friedman & Stevenson,1975; Gross, dkk., 1991; Kawabe & Miura,2006 via Cohn, 2015 11; Ito, dkk., 20105, garis gerak sufiks dalam komik dapatmemberikan penggambaran gerak yanglebih jelas dibandingkan dengan gambarpostural saja. Selain itu, berdasarkan penelitian ter-dahulu, Cohn, 2015 11; Ito, dkk., 20105 keterkaitan garis gerak sufiks dengankalimat dalam narasi maupun percakapanpada komik, dapat membantu pembacadalam melengkapi konsep-konsep non-bahasa, yang sebelumnya tidak dijabar-kan di konteks bahasa tertulis. Garis geraksufiks juga dinilai dapat memberikan ana-lisis bentuk, serta tujuan suatu gerakan di-lakukan dalam komik. Pada komik, garisgerak sufiks juga digunakan untuk meng-gambarkan pergerakan dari gerakan tek-nis yang tidak dijabarkan dalam bentukteks. LANDASAN TEORIPemahaman membaca dan mengana-lisis komik tidak terlepas dari genre dan memiliki definisi yang bervariasijika dilihat dari zaman dan bidang-bidangyang dirujuk. Misalnya, pada bidang musikdan sastra, genre merupakan istilah yangdigunakan untuk mengklasifikasikan jeniskarya-karya yang dihasilkan dari keduabidang tersebut. Seiring berkembangnyailmu pengetahuan, ahli linguistik sepertiHalliday dan Martin, mengembangkanpendefinisian genre yang lebih luas, yaitudengan menggunakan konteks budaya se-bagai salah satu latar belakang muncul-nya jenis-jenis teks yang muncul dalamteks di kehidupan bersosial Knapp &Watkins, 2005 21-22; Wiratno, 2018 300-301. Oleh karenanya, dapat dikatakanbahwa teks tidak muncul dengan begitusaja, tetapi melalui proses sosial yangpanjang, sehingga keberadaannya memi-liki tujuan dan fungsi sosial yang sesuaidengan konteks budaya yang digunakan da-lam analisis genre tidak hanya melakukanpendekatan secara umum, akan tetapi ju-ga spesifik. Pendekatan spesifik yang di-maksud yaitu dilihat dari bagaimana, un-tuk apa, dan siapa teks tersebut multimodal merupakan salah sa-tu representasi yang mencakup pendekat-an spesifik. Teks multimodal mengga-bungkan pendekatan genre tersebut dariberbagai macam elemen, seperti simbolnonverbal, simbol auditori, simbol visual,dan gestur atau ekspresi penutur ketikamemproduksi teks tersebut. Pendekatantidak hanya dilihat dari segi tulis dan lisan,tetapi juga berdasarkan faktor-faktor eks-tralingual yang memberikan informasi tam-bahan, sehingga dapat melengkapi satusama lain, dan komik merupakan salahsatu bentuk teks konten dari komik juga ti-dak terlepas dari kemampuan pada awalnya anggapan ten-tang konsep literasi yang menyimpangmenyebabkan banyak orang berpikir bah-wa literasi hanyalah sebatas kemampuanmenulis dan membaca Pettersson, 20207; Uyan Dur, 2018 2-3. Padahal padakenyataannya, membaca dan menulis ha-nyalah bagian dari literasi WEF World Economic Fo-rum, 2015 2 literasi dasar merepresenta-175 sikan bagaimana pengaplikasian kemam-puan-kemampuan dasar di kehidupan se-hari-hari. Kemampuan-kemampuan terse-but, kemudian menjadi dasar pengem-bangan kualitas kompetensi dan karakterpelajar. Kemampuan enam literasi dasartersebut, yaitu literasi baca tulis, sains,numerasi atau kuantitatif, digital, kewarga-negaraan dan kebudayaan, serta literasifinansial. Tidak lama ini, Indonesia mem-berikan acuan kurikulum baru tersebutkepada masyarakat Indonesia, dan hal inimerupakan bagian dari program kerjaGerakan Literasi satu jenis kemampuan literasiyang digunakan ketika membaca komikadalah literasi visual. Literasi visual tidakhanya terbatas pada media berbentukteks—karena pada dasarnya teks jugadapat diamati secara visual—tetapi jugamedia yang bersifat gambar dan visual juga dapat dipahami seba-gai kecakapan dalam mendefinisikan danmenginterpretasi suatu informasi yangberbentuk visual dengan menggunakanbahasa visual McVicker, 2018 2; Supsa-kova, 2016 7; Uyan Dur, 2018 3-4. Literasi visual berperan penting untukmembangun kebiasaan berpikir ini dapat mendukung kapasitasintelektual seseorang agar dapat amenginterpretasi konten gambar; bmeneliti pengaruh sosial dalam gambar; cmendorong kemampuan visualisasi inter-nal; dmendiskusikan makna gambar un-tuk mengkarakterisasikan pada siapa ditu-jukan; e berkomunikasi secara visual; fmembaca dan menginterpretasikan gam-bar McVicker, 2018 3; Supsakova, 20167.a. Jenis KalimatMenurut Trask 2007 256, kalimatmerupakan bentuk termurni dari satuangramatikal terbesar dalam bahasa. Tentupada hakikatnya, secara linguistik, kalimatbukanlah satuan terbesar. Di atas kalimatmasih ada paragraf dalam bentuk tulis-an, putaran giliran turns jika berada da-lam pembicaraan, serta wacana. Kalimatsetidaknya memiliki subjek dan predikat. Pada penelitian ini, kalimat percakap-an pada komik hanya diklasifikasikan ber-dasarkan fungsinya yang terbagi menjadiempat kategori, yaitu deklaratif kalimatpernyataan, interogatif kalimat pertanya-an, imperatif kalimat perintah/perminta-an, dan eksklamatif kalimat seruan.1. Deklaratif PernyataanDeklaratif merupakan istilah dari kali-mat yang digunakan untuk mengatakansebuah pernyataan, baik itu berbentuk in-formasi maupun komunikasi. Kalimat de-klaratif juga dapat digunakan untuk me-nyampaikan suatu tanggapan. Biasanya,kalimat ini disertai dengan gestur atau ge-rakan kasual, seperti mengangguk, meng-gelengkan kepala, dan lainnya Suhardi,2013 95. Kalimat deklaratif tidak selaludiakhiri dengan tanda titik, akan tetapi bisasaja diakhiri tanda seru atau bahkan tandatanya Warriner, 2008 9. Kalimat deklaratif yang diakhiri dengantanda tanya, biasanya merupakan kalimatyang secara tidak langsung telah men-jawab kalimat itu sendiri. Sehingga, kon-teks kalimatnya dianggap sebagai sebuahpernyataan dibandingkan pertanyaan. Da-lam komik, kalimat deklaratif yang digu-nakan pada percakapan antartokoh, tidakselalu menggunakan pola kalimat yanglengkap dan terkadang hanya berisi peng-galan frasa atau kata, atau bahkan diung-kapkan lewat bahasa Interogatif PertanyaanInterogatif merupakan kalimat yangberisi pertanyaan dan ditandai dengan ka-ta tanya, seperti apa, mengapa, bagaima-176 na dan lainnya, serta diakhiri tanda tanya? Crystal, 2008 253. Akan tetapi, di da-lam komik tidak semua kalimat yang di-akhiri tanda tanya merupakan kalimat inte-rogatif Malik, 2011 11. Terkadang dalamkomik, kalimat interogatif tidak memilikikalimat yang utuh, dan bahkan hanya ber-isi piktogram berupa tanda baca saja, atauvokalisasi bukan tuturan seperti hm?’;hah?’; dan lainnya Forceville, 2010 7. 3. Imperatif Perintah/PermintaanKalimat imperatif merupakan kalimatyang berisikan perintah atau permintaandan dipakai ketika penutur ingin melarang,menyuruh, atau meminta melakukan suatuaktivitas kepada seseorang Malik, 201112. Dalam komik, kalimat imperatif dapatberbentuk seperti kalimat pada percakap-an sehari-hari, terkadang tidak berbentukutuh. Kalimat imperatif juga tidak selaludiakhiri dengan tanda Eksklamatif SeruanMenurut pengertian secara tradisionalCrystal, 2008 177, kalimat eklamatifatau kalimat seruan merujuk pada kalimatyang berisi ungkapan perasaan atau emo-si. Biasanya, struktur gramatikal kalimat initidak lengkap. Selain ditandai dengan tan-da seru, kalimat ini juga ditandai denganin-tonasi yang kuat atau lembut. Kalimateksklamatif juga terdapat kata interjeksi,seperti ah’; hoi’; aduh’; humph’; ayo’;dan lainnya. Kalimat eksklamatif dalamkomik terkadang hanya dimunculkan da-lam bentuk piktogram, atau vokalisasi bu-kan tuturan Forceville, 2010 7; Warriner,2008 19.b. Teori Bahasa Visual Garis GerakSufiksSebagaimana halnya dengan novel,komik hanyalah hasil akhir dari prosespembuatan sebuah karya. Komik adalahobjek sosial yang dibuat dengan meng-gabungkan dua hasil perilaku manusia,yaitu menulis dan menggambar Cohn,2013 1. Analoginya, jika novel ditulisdengan menggunakan bahasa sasarancontoh bahasa Indonesia, maka susun-an gambar yang ada pada komik merupa-kan bahasa visualnya tersendiri. Jadi, ko-mik bukanlah bahasa, melainkan komik di-tulis dalam bahasa tertulis dan bahasavisual, sama halnya dengan novel yangditulis menggunakan bahasa komik menggunakan kaidahpenggabungan untuk membentuk aspekkeseluruhan gambar yang lebih bermak-na, mirip dengan cara kerja morfem mem-bentuk kata. Bagian-bagian dari gambaryang telah dikombinasikan akan berkontri-busi dalam mengubah makna gambarsecara keseluruhan. Salah satunya meru-pakan penggabungan antara teks tertulisdengan bahasa visual berupa garis gerak sufiks dalam bahasa visu-al merupakan sebutan untuk salah satukategori garis gerak yang merepresentasi-kan gerakan satu arah Cohn, 2013 39.Garis gerak sufiks merupakan jenis garisgerak yang paling banyak muncul dandikenali dalam komik Cohn, 2013 39.Bentuk permukaannya bervariasi, adayang menggambarkan garis gerak lebihbesar dan panjang dengan tengah ruangkosong—antara dua garis—diberi warnasolid, sehingga kelihatan seperti PENELITIANPenelitian ini bersifat deskriptif kualita-tif. Subjek penelitiannya, yaitu bahasa vi-sual yang termasuk kategori garis ge-rak sufiks dalam komik olahraga terje-mahan dari Jepang, berjudul Haikyuu!!karya Furudate Haruichi 2012. Ada punobjek dalam penelitian ini, yaitu semuagaris gerak sufiks yang disertai perca-177 kapan dalam komik Haikyuu!! karyaFurudate Haruichi 2012.Data yang diambil dari komikHaikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012untuk penelitian ini, berjumlah 2 babterkecuali bab bonus. Pada Bab 1 terda-pat 53 halaman dan Bab 2 ada 27 hala-man. Pemilihan sumber data penelitian iniberdasarkan dari pengamatan penelitiyang menemukan banyak interaksi antarabahasa tertulis—berupa teks narasi ataupercakapan—dengan bentuk-bentuk ba-hasa visual—berupa garis gerak sufiks—dalam komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi 2012.Teknik pengumpulan data diperolehmenggunakan metode simak dengan tek-nik baca dan catat. Kemudian dianalisismelalui metode lingual dan padan ekstra-lingual, dengan peneliti sebagai interpre-ter. Data juga dianalisis dengan mengkla-sifikasikan, dan mendeskripsikannya me-nurut struktur grafis dan konseptual se-mantik menggunakan teknik analisis kon-ten. Keabsahan data diperoleh melaluiperpanjangan keikutsertaan dan ketekun-an pengamatan, sedangkan untuk uji rea-libilitas data menggunakan teknik PENELITIANUntuk menunjang pemahaman secaramenyeluruh, hasil penelitian garis geraksufiks akan dijabarkan terlebih pada hasil penelitian yang telahterlaksana terhadap keterkaitan antarajenis kalimat dengan garis gerak sufiksdalam komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi pada Bab 1 dan Bab 2, diperolehhasil sebagai garis indeks yang terdapatdalam komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi dikategorikan menjadi enambagian, yaitu sufiks, pelengkap/pengganti,konfiks, reduplikasi, radial, serta skopiklihat Tabel 1.Tabel 1. Jumlah Inferensi pada Klasifikasi Garis IndeksIndeksJumlahPersentase Sufiks16553,92%Pelengkap5116,66%Konfiks3912,74%Reduplikasi309,8%Radial216,86%Skopik0 0Dari enam kategori garis indeks, adasatu kategori yang bentuk satuannya tidakditemukan pada kumpulan data, yaitu sko-pik. Skopik merupakan bentuk satuan ba-hasa visual yang berfungsi untuk menun-jukkan arah pandangan akar karena tandaini menggambarkan ke mana penglihatanmenuju. Pada data yang diambil, tidak di-temukan skopik. Akan tetapi, tidak berartike seluruhan serial tidak memiliki komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi 2012 garis gerak sufiks memilikifrekuensi kemunculan tertinggi. Hal terse-but dikarenakan ilustrator komik lebih ba-nyak memberikan penjelasan tambahanmenggunakan garis gerak sufiks padagambar-gambar yang menunjukkan postur178 sedang melakukan gerakan kasual, seper-ti menoleh, mencondongkan tubuh bagianatas, membungkuk, dan lainnya. Terdapatlima variasi inferensi kegiatan garis geraksufiks yang muncul berdasarkan frekuensikemunculan lihat Tabel 2.Tabel 2. Klasifikasi Variasi Garis GerakSufiks Berdasarkan Inferensi KegiatanKomik Haikyuu!! Inferensi Jumlah Persentase1. Menoleh 30 19,48%2. Mencondongkan25 16,23%3. Berjalan 14 9,09%**Expressionisfaulty**. Mendongakkan14 9,09%5. Memiringkan 10 6,49%Selain bentuk-bentuk inferensi kegiat-an dari garis gerak sufiks yang ditemukan,teks dalam komik juga dapat membantupembaca mengenali tindakan dan sikapyang digambarkan oleh ilustrator dalamkomiknya selain menggunakan bahasavisual. Teks yang dimaksud merupakandialog-dialog pada percakapan dan narasiyang ada dalam komik Haikyuu!! karyaFurudate Haruichi 2012. Dialog perca-kapan dan narasi tersebut kemudian dikla-sifikasikan kembali menurut fungsi jeniskalimatnya. Ada empat kategori jenis kalimat yangdigunakan dalam pengkategorian, yaitudeklaratif, interogatif, imperatif, dan eks-klamatif. Selain keempat jenis kalimat ter-sebut, juga ada bagian yang menggu-nakan garis gerak sufiks, akan tetapi ti-dak ada narasi maupun dialog percakapanyang mengikuti. Maka dari itu, dalampengkategorian ditambahkan kategori TPTanpa Percakapan. Berikut kelima varia-si inferensi garis gerak sufiks berkategorikegiatan, yang telah diklasifikasikan jeniskalimat lihat Tabel 3.Tabel 3. Klasifikasi Variasi Jenis Kalimat pada Garis Gerak SufiksKomik Haikyuu!!No. VariasiInferensi Dek. Int. Imp. Eks. TP1. Menoleh 8 8 4 6 82. Mencon-dongkan 15 4 4 3 13. Berjalan 4 2 2 0 8** Expression is faulty **.Mendo-ngakkan 7 1 0 4 45. Memiring-kan 4 3 0 0 4Pada Tabel 3, terdapat klasifikasi jeniskalimat yang terdapat dalam percakapandan narasi pada inferensi garis geraksufiks dalam komik Haikyuu!! karyaFurudate Haruichi 2012. Fungsi pengka-tegorian kalimat tersebut untuk mengeta-hui apakah setiap garis gerak sufiks me-miliki keterkaitan tertentu ketika digunakandalam situasi teks itu hadir maupun pengkategorian kalimat pula,dapat dilihat bahwa masing-masing variasiinferensi garis gerak sufiks dalam komikHaikyuu!! memiliki kecenderungan hasil pengamatan, garisgerak sufiks merupakan representasi daripergerakan kehidupan nyata, terutama pa-da gerakan kasual. Maka dari itu, ilustratoryang menggambarkan sufiks juga dapatmeniru kebiasan manusia ketika melaku-kan sebuah pergerakan dan hal ini terma-suk jenis kalimat yang digunakan tokohdalam komik. Meskipun kebiasaan-kebia-saan tersebut tidak dapat dikonvensi-onalkan, akan tetapi dalam penelitian iniditemukan repetisi terhadap jenis kalimat179 yang digunakan ketika sebuah sufiks antara konteks dan kon-sep dalam komik tidak bisa dilepaskandari fungsi kalimat pada percakapan yangada di balon dialog dan garis gerak sufikssebagai bahasa visual. Pada komikHaikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012,berdasarkan hasil temuan, keterkaitan an-tara dua elemen tersebut membentuk se-buah pola keberulangan. Pola itu dimilikioleh variasi jenis garis gerak sufiks meno-leh, mencondongkan, berjalan, dan men-dongakkan—dengan catatan keempat ga-ris gerak sufiks itu merupakan variasi de-ngan tingkat kemunculan yang tinggi. Ter-kecuali, variasi jenis garis gerak sufiksmemiringkan, yang tidak memiliki pola ke-berulangan antara konteks dan konsepdalam komik Haikyuu!!.Keberulangan pola dari keempat varia-si sufiks yang muncul dalam Bab 1 danBab 2 komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi, menunjukkan relevansi antarapemakaian sufiks dan jenis kalimat. Padaawalnya, peneliti menduga pola keberu-langan jenis kalimat ada di kelima variasigaris gerak sufiks dengan frekuensi terba-nyak. Namun ternyata, hanya empat varia-si jenis sufiks yang memiliki pola keberu-langan. Di satu variasi lainnya, walaupunsufiks memiringkan memiliki jumlah jeniskalimat deklaratif, interogatif, dan kategoritanpa percakapan yang tidak terlalu jauhberbeda, tetapi kemunculannya terlaluacak dan tidak dapat dihubungkan antarakonteks dengan konsep yang membangunperistiwa dalam komik. Berbeda denganempat variasi sufiks yang memiliki polakeberulangan, keempat variasi sufiks ter-sebut dapat diinterpretasikan polanya se-suai dengan konteks dan konsep yang Garis Gerak Sufiks Bermakna Me-nolehGaris gerak sufiks kegiatan bermaknamenoleh merupakan sufiks yang menyata-kan interpretasi dari gerakan memutarkankepala ke samping kanan, kiri, atau bela-kang. Pada garis gerak sufiks kategori ke-giatan menoleh terdapat jumlah jenis kali-mat deklaratif, interogatif, dan kategori TPyang setara, masing-masing sebanyak de-lapan, sedangkan kalimat imperatif adaempat, dan eksklamatif ada enam. Pola keberulangan jenis kalimat padavariasi sufiks menoleh menunjukkan ada-nya penggunaan untuk pertukaran aksidan reaksi. Aksi dan reaksi yang dimak-sud dapat terjadi pada aktivitas bertanyadan menjawab fokus pada kalimat dekla-ratif dan interogatif, atau ketika memberi-kan reaksi fisiologis seperti menoleh kare-na kaget, atau sekedar reaksi spontan ka-rena dipanggil oleh orang lain hanya re-aksi tanpa percakapan. Biasanya sufiksgerakan menoleh dipicu terlebih dahuluoleh rangsangan baik itu berupa aksi daritokoh lain ucapan percakapan, ataurangsangan berupa bunyi dan sentuhan,yang mengakibatkan tokoh tersebut mem-berikan reaksi berupa menoleh. Oleh ka-renanya, sufiks menoleh juga dapat diin-terpretasi sebagai gerakan untuk mencarisumber aksi atau rangsangan yang Data V1/B1/H7/P74Data V1/B1/H7/P74 memperlihatkangaris gerak sufiks yang menunjukkan180 adanya pergerakan kecil oleh kepala sa-lah satu tokoh dalam gambar. Strukturgrafis gambar menunjukkan adanya per-gerakan pada salah satu bagian tubuhdengan spesifik. Tampak pada gambar,garis berada pada samping kening tokoh,sehingga interpretasi pergerakan yang di-hasilkan cocok dengan kegiatan meno-leh. Selain itu, terdapat kalimat interogatif“Ada apa dengan mereka?” yang jika di-lihat dari percakapan gerakan tersebutmerupakan respon tokoh terhadap lawanbicaranya, sehingga dia menoleh untukmemberikan respon sekaligus memasti-kan siapa yang ditunjuk oleh lawan Garis Gerak Sufiks Bermakna Men-condongkanGaris gerak sufiks kegiatan bermaknamencondongkan merupakan interpretasidari gerakan mengedepankan bagian tu-buh tertentu biasanya badan bagianatas, atau kepala ke arah depan, sam-ping kanan atau kiri. Berbeda dengangaris gerak sufiks menoleh, pada sufiksmencondongkan terdapat perbedaanyang sangat signifikan terhadap penggu-naan jenis kalimatnya. Kalimat deklaratifmencapai frekuensi terbesar, yaitu seba-nyak 15 dibandingkan jenis kalimat dalamkategori sufiks yang sama lihat Tabel 3.Bahkan, dalam kategori sufiks yang ber-beda. Garis gerak sufiks mencondongkansering digunakan ketika tokoh dalam ko-mik mengungkapkan kalimat deklaratifyang berisi antusiasme, bisa berupa ke-kaguman keheranan, ketakjuban, kecem-buruan, keirian, atau ungkapan emosilainnya. Hal ini menunjukkan data infe-rensi sufiks mencondongkan terdapat po-la kesamaan ungkapan dan sikap di an-tara ke-15 jumlah kalimat deklaratif padasufiks tersebut. Maka dari itu, untuk saat ini penelitidapat menyatakan bahwa volume freku-ensi jenis kalimat deklaratif dalam garisgerak sufiks mencondongkan memilikijumlah yang paling besar di antara se-mua variasi kategori sufiks pada komikHaikyuu!! karya Furudate Haruichi2012. Kalimat deklaratif tersebut jugadigunakan beriringan dengan sufiks men-condongkan untuk menggambarkan ung-kapan emosi, seperti kekaguman, kehe-ranan, ketakjuban, kecemburuan, keirian,dan Data V1/B1/H18/P61Pada Data V1/B1/H18/P61 selainmemiliki garis gerak sufiks lebih panjang,juga berbayang, yang artinya ada tam-bahan kecepatan dalam proses pergerak-an. Sehingga, data V1/B1/H18/P61 diin-terpretasikan sebagai gerakan yang me-nunjukkan antusiasme positif. Hasil inter-pretasi tidak hanya berdasarkan padagambar, akan tetapi juga dialog antarto-koh. Jika dari dialog, data V1/B1/H18/P61 terdapat kalimat imperatif be-rupa antusiasme tokoh ketika mengajaktemannya untuk melihat pertandinganyang sudah dimulai “Lihat pertandingan-nya sudah dimulai!! Daichi-san! Suga-san!”, kemudian disertai garis gerak su-fiks mencondongkan yang memanjang ju-ga berbayang untuk memberikan penje-lasan bahwa gerakan tersebut cukup ce-pat dan berskala 3. Garis Gerak Sufiks Bermakna Ber-jalanGaris gerak sufiks kegiatan berjalanmerupakan interpretasi dari garis gerakyang menunjukkan pergerakan yang dimaksud bukan berarti ga-ris gerak berada di antara kedua kaki un-tuk menunjukkan kegiatan berjalan, akantetapi jauh lebih sederhana. Garis geraksufiks berjalan sering kali diletakkan padabagian punggung atau belakang kepala,dengan posisi tubuh tokoh dalam gambarsedang melangkahkan kaki. Akan tetapi,tidak semua bergantung pada posisi tubuhyang memang menunjukkan pose sedangmelangkahkan kaki. Sering kali garis ge-rak ini ditemukan pada panel dengan bing-kai upper body shoot tubuh bagian atas,gambar hanya sampai pinggang, sehing-ga tidak memperlihatkan posisi kaki. Olehkarenanya, perlu perhatian lebih untuktidak salah menginterpretasikan maknagaris gerak sufiks kegiatan berjalan de-ngan gerakan kegiatan lain yang garis gerak sufiks kegiatan ber-jalan, kategori TP memiliki frekuensi ke-munculan tertinggi di antara kategori lain-nya, sebanyak delapan kali, sedangkankedua terbanyak diperoleh kalimat dekla-ratif empat lihat Tabel 3. Berdasar pada pengamatan ketikamenganalisis data, tokoh gambar yangdiikuti garis gerak sufiks kegiatan berjalanlebih banyak diam tidak ada percakapan.Jika benar ada, biasanya lebih ke pertu-karan bicara satu arah. Jenis kalimat de-klaratif yang ada di percakapan dalam ga-ris gerak sufiks kegiatan berjalan sesuaidengan istilah berbicara sambil lalu, mak-sudnya kalimat yang digunakan dalampercakapan lebih ke memberikan pernya-taan dalam bentuk mengomentari. Se-dangkan, kategori jenis kalimat lainnya,seperti kalimat interogatif dua dan impe-ratif dua hanya muncul sedikit dalamBab 1 dan Bab 2 komik Haikyuu!! karyaFurudate Haruichi 2012 dan bahkan adabeberapa yang muncul bersamaan dalamsatu percakapan. Hanya saja pada garisgerak sufiks kegiatan berjalan dalam Bab1 dan Bab 2 komik Haikyuu!!, tidak dite-mukan adanya kategori jenis kalimat eks-klamatif dan alasan mengapa hal tersebutterjadi masih belum Data V1/B1/H12/P53Data V1/B1/H12/P53 memiliki dialog,akan tetapi tidak dapat membantu prosesinterpretasi makna garis gerak sufiks de-ngan jelas. Hanya saja, kalimat dalam per-cakapan data V1/B1/H12/P53 menunjuk-kan adanya pola berbicara sambil berjalandengan tujuan yang juga disesuaikan de-ngan konteks situasi suatu peristiwa da-lam panel. Pada data V1/B1/H12/P53terdapat kalimat deklaratif “Bahkan meski-pun kita mengisi banyak botol air ini, disa-na kita tidak akan merasa haus,maksud-ku, jika pria Yukigaoka itumenjadi lawan kita” yang diinterpretasikansebagai ben-tuk respon dalam sebuahpercakapan sembari berjalan. Tujuan dari data V1/B1/H12/P53 yai-tu sebagai respon mengomentari penda-pat lawan bicaranya dalam sebuah per-cakapan, meskipun pada pada data V1/B1/H12/P53 tidak diperlihatkan secaralengkap pertukaran bicara antara tokohtersebut dengan lawan 4. Garis Gerak Sufiks Bermakna Men-dongakkanGaris gerak sufiks kegiatan mendo-ngak merupakan interpretasi dari gerakanmengangkat sedikit kepala atau wajah keatas. Pada garis gerak sufiks gerakan ini,ditemukan variasi jenis kalimat, yaitu kali-mat deklaratif tujuh, interogatif satu,eksklamatif empat, dan TP empat lihatTabel 3. Tidak ada kategori jenis kalimatimperatif. Berdasarkan temuan tersebut, kalimatdeklaratif menjadi jenis kalimat yang mun-cul terbanyak dan disusul oleh kalimateksklamatif dan TP. Berdasarkan penga-matan ketika menganalisis, hal ini dikare-nakan pada Bab 1 dan Bab 2, garis geraksufiks kegiatan mendongakkan biasanyadigunakan ilustrator komik Haikyuu!!,Furudate Haruich, untuk memberikan efekdeterminasi, seperti bentuk pernyataanterhadap keyakinan, keteguhan, keperca-yaan, kekaguman, kejengkelan, keputus-asaan, atau bahkan ketika bernostalgia. Walaupun tidak dapat diasumsikan se-cara umum, akan tetapi garis gerak sufiksmendongakkan dari Bab 1 dan Bab 2komik Haikyuu!! karya Furudate Haruichimemiliki frekuensi kemunculan jenis kali-mat deklaratif yang lumayan tinggi. Selainitu, berdasarkan kalimat, juga didasaripada konsep gambar, seperti mengandal-kan ekspresi wajah tokoh dalam komik ke-tika tidak ada percakapan. Hal ini mem-bantu untuk menemukan pola kesamaanpada pemakaian jenis kalimat dan variasigaris gerak sufiks yang muncul, sehinggakeduanya dapat dinyatakan ada Data V1/B1/H14/P4Pada data V1/B1/H14/P4 terdapat ka-limat deklaratif berupa “Aku… juga bisamelompat” yang kemudian disertai garisgerak sufiks kegiatan mendongak. Kalimatdeklaratif tersebut memberikan informasibahwa, tokoh memiliki keyakinan terhadapkemampuan yang ia miliki, sedangkan ga-ris gerak sufiks mendongak ditambahkanuntuk memberikan penekanan kembaliagar pembaca dapat memahami maknakalimat dan gerakan itu sebagai bentuk si-kap keyakinan. 5. Garis Gerak Sufiks Bermakna Me-miringkanGaris gerak sufiks kegiatan bermaknamemiringkan merupakan garis gerak su-fiks yang menyatakan interpretasi perge-rakan kepala atau badan, ke samping ka-nan atau kiri. Pada garis gerak sufiks iniditemukan tiga kalimat deklaratif, tiga in-terogatif, dan empat kategori TP lihatTabel 3. Dalam kategori garis gerak su-fiks kegiatan, tidak ada jenis kalimat impe-ratif dan eksklamatif. Gerakan memiringkan kepala, biasa-nya diidentifikasi sebagai gerakan atausikap ketika seseorang menunjukkan rasakebingungan atau isyarat meminta penje-lasan dengan mengutarakan gestur tanpabicara. Namun, dari frekuensi kemunculangerak dan jenis kalimat yang menyertai,tidak ditemukan adanya pola repetisi yang183 sesuai dengan hipotesis kebiasaan meng-identifikasi memiringkan kepala sebagaibentuk sikap bingung maupun pola lain-nya. Maka dari itu, dari Bab 1 dan Bab 2komik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi2012, tidak ditemukan makna pola peng-gunaan jenis kalimat pada sufiks Data V1/B1/H32/P3Data V1/B1/H32/P3 menunjukkan ge-rakan sufiks yang cenderung lebih tipisdari tiga gambar sebelumnya. Hal ini da-pat dilihat dari lengkungan garis gerakyang tidak terlalu membusung, hanya se-bagian kecil saja yaitu ujung atas garisgerak sedikit melengkung. Perbedaan lainnya yaitu garis geraksufiks tunggal. Artinya, garis gerak sufikspada data V1/B1/H32/P3 berjumlah satu,hanya saja terdapat cabang kecil di ba-gian bawah. Hal tersebut juga menunjuk-kan betapa kecilnya gerakan ini. Jikagambar dalam keadaan bergerak anima-si maka akan cukup sulit untuk meng-identifikasinya secara langsung, kecualidianalisis per bingkai frame. Selain itu, terdapat kalimat deklaratif“Kita masih belum kalah, kau tahu!?”yang memiliki gaya retoris, dan dimaknaisebagai pernyataan bahwa tokoh meya-kini dirinya masih belum kalah dan ber-usaha mengaplikasikan pandangan ter-sebut kepada lawan bicaranya. Pada kali-mat tersebut, garis gerak sufiks memi-ringkan berfungsi untuk memberikan pe-nekanan terhadap kalimat, sehingga si-kap tokoh tampak lebih narasi dan percakapan yang di-temukan di komik Haikyuu!! dikategorikanmenurut jenis kalimatnya, menjadi limakategori, yaitu deklaratif, interogatif, impe-ratif, eksklamatif dan kategori tambahanTP untuk inferensi garis gerak sufiks yangtidak memiliki percakapan. Kategori jeniskalimat tersebut, kemudian diteliti keter-kaitannya dengan pemakaian bahasa vi-sual berupa garis gerak sufiks yang telahdiklasifikasikan variasinya. Terutama padakelima variasi garis gerak sufiks denganfrekuensi terbanyak. Berdasarkan hasil analisis dalam pe-nelitian ini, dapat disimpulkan bahwa teksnarasi maupun percakapan berfungsi un-tuk menambahkan informasi mengenaimaksud suatu gerakan dilakukan, dari se-gi tekstual. Kemudian, garis gerak sufiksdigunakan untuk memberikan informasitambahan mengenai penekanan, dan pe-tunjuk prakiraan terhadap postur gerakanyang diilustrasikan. Keduanya memiliki ke-terkaitan yang berkesinambungan antarasatu sama lain, dan pola keberulanganyang terjadi menunjukkan bahwa jenis ka-limat dan garis gerak sufiks dalam komikHaikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012digunakan sebagai a penanda untukmemprediksi makna garis gerak sufiks; bbentuk penekanan emosi atau sikapreaksi fisik tokoh terhadap lawan bicara;dan c bentuk mengekspresikan kebiasa-an dalam PUSTAKABrenner, Robin. 2018. A Guide to UsingGraphic Novels with Childrenand Teens. Graphix Churces, Andrew. 2009. Bloom’s DigitalTaxonomy, Georgeta, dan DumitruChirleşan. 2019. ModernApproach for EmpoweringLiteracy in Adolescents throughCreative Engagement withComics. The European Pro-ceedings of Social & Behavior-al Sciences, hlm. Cohn, Neil. 2005. A visual lexicon. PublicJournal of Semiotics, 11, 2010. Japanese Visual Lan-guage The Structure of T. Johnson-WoodsEd.. Manga An anthology ofglobal and cultural perspectives,hlm. 187-203. 2012a. Taylor-Weiner, A., &Grossman, S.. Framing atten-tion in Japanese and AmericanComics Cross-Cultural Differ-ences in Attentional Struc-ture. Frontiers in Psychology, 3,349. 2012b. Comics, Linguistics, andVisual Language The Past andFuture of a Field. dalam Ed. Linguistics andthe Study of Comics, hlm. 92-118. M.,Jackendoff,R.,Holcomb, &Kuperberg, Peanuts andBolts ofVisualNarrativeStructure andMeaning inSequentialIm-ageComprehension. CognitivePsychology, 651,hlm. 1-38. 2013a. TheVisualLanguage ofComicsIntroduction totheStructure andCognition 2013b. Visualnarrativestruc-ture. CognitiveScience, 373, 111/ 2013c. Beyondspeechballoons andthoughtbubbles Theintegration oftextandima-ge. Semiotica 197, &185 Kuperberg, TheGrammar OfVisualNarrativeNeuralEvidence ForCons-tituentStructure inSequentialImageComprehension. Neuro-psychologia, 64, &Ehly, TheVoca-bularyofMangaVisualMor-phology InDialects ofJapaneseVisualLan-guage. Journal ofPragma-tics, 92, &Foulsham, MeaningabovetheheadCombinatorialConstraintson theVisualVocabulary ofCognitivePsychology, 285,559-574. Interdisciplinaryappro-achestovisualnarrative. In TheVisualNarra-tiveReader E.,Kendall, L. N.,&Magliano, Comics andCognitiveSystemsThePro-cessing Proceedings ofthe38thAn-nualConferenceof theCogni-tiveScienceSociety, So-ciety. 2016e. AMultimodalParallelArchitectureACognitiveFrameworkforMultimodalInterac-tions. Cognition, 146, 16/ M.,Yeh,R., &Pederson, TheCul-turalPagesofComicsCross-CulturalVariation inPageLay-outs. JournalofGraphic No-velsandComics, 1-20. 2018b. InDefense of A"Grammar" inTheVisualLan-guageofComics. Journal ofPragmatics, 127,hlm. 1-19. 2018c. Combinato TheConstructionofWord,47, ofLinguisticsandPhoneticsSixthEdition. UKBlackWellPublish-ingDobinson, T., 1-10. Forceville,Charles, TonyVeale, inComics. InJoyceGoggin& DanHassler-Foresteds,TheRiseandReason ofComics andGra-phicLiteratureCriticalEssays ontheForm, NC ofPragmatics,433, Alon. Hiroyuki,TakeharuSeno, MediatedCommunication. NTTFakultasPe TheInvisible McVicker,Claudia aTextStructure forLearning toRead. TheReadingTeacher,611, J. D., ofInfology. Stamenković, ofCog-nitiveLinguistics toComicsStudies”.BalkanJournal OfPhilosophy,62, Suhardi. forthe ofAdvances inEducation,25, PusatBahasaKementerianPendidik-anNasionalTrask, R. dur, ofCommuni-cationandMedia,44, Holt,Rinehart andWinston AHarcourtEducationCompany.WEFUSA. thePoten-tial 2020.“Haikyu!!”, ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Ilustrasi Teks atau Kata-Kata dalam Komik Biasanya Disajikan dalam Bentuk, Foto Unsplash Erik McleanSiapa yang tidak kenal dengan komik? Ya, komik adalah contoh dari karya sastra bergambar yang sangat populer di kalangan masyarakat. Banyak orang yang suka membaca komik, baik tua maupun muda. Bahkan sebagian dari mereka pun mempunyai judul-judul komik favorit dan mengoleksinya. Oleh sebab itu, beragam judul komik dari luar negeri maupun dalam negeri sudah beredar di Indonesia demi memenuhi permintaan Anda sering melihat komik, pasti Anda sudah tidak asing dengan bagaimana teks atau kata-katanya disajikan. Teks atau kata-kata dalam komik biasanya disajikan dalam bentuk gelembung. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai bentuk teks atau kata-kata atau Kata-Kata dalam KomikMengutip buku Pembelajaran Menggunakan Komik oleh Silvi Hevria 202135 komik merupakan cerita yang terdiri dari gambar dan tulisan bahasa percakapan yang mendukung pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa ada dua unsur yang terdapat pada komik yakni gambar dan tulisan. Hal inilah yang membuat komik terlihat unik dan berbeda dengan karya sastra pada umumnya. Di samping itu, bentuk penyajian teks atau kata-kata dalam komik pun unik karena berbentuk atau Kata-Kata dalam Komik Biasanya Disajikan dalam Bentuk, Foto Unsplah Miika LaaksonenJadi dalam komik, setiap kalimat atau teks akan ditulis dalam gelembung-gelembung. Bila kalimat atau teks tersebut merupakan narasi dari komik, maka tidak ada arah panah dalam gelembungnya. Sebaliknya, bila kalimat atau teks tersebut merupakan dialog yang diucapkan dari tokoh komik, maka ada semacam arah panah yang menandakan bahwa kalimat tersebut diucapkan oleh tokoh yang apakah Anda tahu apa sebutan gelembung kata tersebut? Gelembung kata dalam komik disebut sebagai balon ucapan atau balon kata. Meskipun balon ucapan atau balon kata identik dengan komik, namun ilustrasi juga sering memakai balon ucapan atau balon kata umumnya tulisan pada komik dibuat dalam bentuk gelembung. Maka dari itu, apapun judul komik dan darimana pun mereka berasal, kemungkinan besar mereka menggunakan gelembung-gelembung untuk menulis teks atau kalimat. LOV
RADAR JOGJA - Struktur bahasa yang digunakan dalam komik tentu lebih singkat dan padat. Dalam komik, tidak mungkin menggunakan bahasa yang lengkap strukturnya. Berbeda dengan novel atau buku lainnya, gambar merupakan bahasa utama dalam komik. Staf pengajar di Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni FBS UNY Else Liliani menjelaskan, komik mengkomunikasikan pesan melalui gambar. Oleh karena itu, penggunaan bahasa dalam komik tidak perlu seketat penggunaan bahasa dalam ragam standar atau formal, yang berpedoman pada kaidah yang baik dan benar’. Menurutnya, bahasa yang digunakan dalam komik cenderung santai, karena komik sudah bercerita melalui gambar. Sehingga, bahasa hanyalah penunjang gambar dalam komik. Perkembangan bahasa yang digunakan dalam komik saat ini, juga cukup beragam. Yang mana, bahasa akan berkembang sesuai dengan masyarakatnya. Oleh karena itu, bisa ditemukan komik-komik yang menggunakan bahasa slang atau bahasa gaul. “Bahkan bercampur dengan bahasa asing atau daerah,” jelas Else kepada Radar Jogja Jumat 12/3. Di Indonesia, jenis komik yang booming kali pertama adalah komik Put On di tahun 1930. Komik karya Kho Wan Gie ini bisa hadir setiap minggu di majalah Sin Po. Mengingat oplah Sin Po kala itu cukup tinggi, bisa dikatakan komik Put On sangat populer kala itu. Selain Put On, ada juga komik A Piao karya Goei Kwat Siong. Kho Wan Gie dan Goei Kwat Siong adalah peranakan Tionghoa di Indonesia. Komik Put On ditengarai terinspirasi oleh tokoh Jiggs dari Bringing Up Father karya George McManus. Sedangkan komik A Piao adalah komik yang sarat akan nilai pendidikan, disajikan berupa gambar tanpa kata. Dalam perkembangan komik di Indonesia, peralihan bahasa yang disesuaikan dengan konteks keindonesiaan juga terjadi. Meski alur cerita komik masih setia dengan komik aslinya, ada kemungkinan dalam penyesuaian kultur. “Tahun 1950-an itu mulailah komik-komik kita dipengaruhi terjemahan. Pada 1990 juga dipengaruhi komik terjemahan Jepang,” lanjutnya. Meski demikian, beberapa komik Indonesia juga pernah berjaya di masanya. Seperti pada tahun 1960 ada komik Panji Tengkorak, Jaka Sembung, Si Buta dari Goa Hantu, Gundala dan Godam. “Kalau di era sekarang ya macam si Juki, Benny and Mice,” ungkap Else. eno/laz
Ilustrasi contoh komik. Sumber LaaksonenContoh komik tema percintaan untuk remaja yang seru dibaca saat waktu senggang ada 3 judul yang ketiganya merupakan komik asal Jepang. Latar belakangnya berupa kehidupan anak sekolah, karyawan, dan remaja yang sedang dalam masa pencarian jati komik percintaan remaja yang penuh dengan pelajaran berharga sangat bermanfaat bagi para remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri. Karena meskipun komik merupakan bacaan yang menghibur, namun tetap memiliki poin positif untuk dijadikan hikmah dalam kehidupan Contoh Komik untuk Remaja yang Mengandung Pelajaran PositifIlustrasi contoh komik. Sumber EzekielContoh komik romantis yang penuh dengan pelajaran hidup dapat diperoleh dari komik-komik dengan judul yang telah terkenal, seperti Solanin, Horimiya, dan SolaninDikutip dari Solanin adalah manga yang dibuat oleh Inio Asano. Isinya menceritakan tentang quarter life crisis yang dialami oleh sepasang kekasih di mana mereka bingung dengan tujuan hidup mencari makna hidup setelah bekerja di tempat yang tidak sesuai passion. Salah satunya resign dan kemudian merasa menjadi pecundang di dunia karena menjadi manusia dewasa yang tidak berguna akibat menjadi keluarga dan realita kehidupan mereka yang tak sejalan membuat mereka membuat sebuah lagu berjudul Solanin yang merubah HorimiyaKomik ini berkisah tentang dua remaja yang masih duduk di bangku sekolah, Hori dan Miyamura. Miyamura tertarik dengan Hori karena dia adalah gadis populer yang fashionable serta cerdas di sekolah. Namun, ternyata dia sangat beda ketika di pun ternyata demikian, punya kepribadian beda saat di rumah dan di sekolah. Keduanya akhirnya mengenal satu sama lain dan melihat sisi lain masing-masing saat telah menjadi sepasang Wotakoi Love is Hard for OtakuKomik yang menceritakan tentang kehidupan seorang Otaku atau penggila anime dan karya seni asal Jepang yang menyembunyikan kesukaannya tersebut dari semua dua tokoh utama dalam komik ini, yaitu Hirotaka Nifuji dan Narumi Momose yang dulu pernah satu sekolah dan sekarang bekerja di kantor yang sama pula. Mereka berdua adalah otaku yang akhirnya saling suka dan menjalin hubungan pasangan otaku yang kocak dan romantis adalah cerita yang dibawakan oleh komik ini sebagai kisah utama yang menarik. Remaja yang juga otaku pasti suka dengan 3 contoh komik percintaan untuk remaja yang romantis dan berasal dari Jepang. Semuanya seru dan punya keunikan tersendiri yang pas untuk remaja. IMA
ONOMATOPE BAHASA MANDARIN DALAM KOMIK Abstract Sebagai karya sastra bergambar, komik memiliki hubungan yang erat antara seni gambar dan seni berbahasa. Kedua unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang saling membangun untuk membentuk komik menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati masyarakat. Seni gambar yang indah dan didukung dengan gaya bahasa yang baik, akan mampu menciptakan sebuah cerita komik yang menarik. Gaya berbahasa dalam komik tentunya tidak hanya bentuk baku atau berupa peribahasa, melainkan juga harus mampu menyesuaikan keadaan latar dalam cerita tersebut. Penyesuaian ini salah satunya diwujudkan melalui penerapan           Melalui onomatope, pemaknaan sebuah kalimat akan mampu menghidupkan emosi pembaca. Onomatope ada dalam setiap bahasa, termasuk bahasa Mandarin. Penelitian ini akan membahas onomatope dalam tiga komik berbahasa Mandarin, yaitu大雄的大é”镜Dà xióng De Dà Mó Jìng, é•¿æŒè¡Œ ZhÇŽng GÄ“ XÃng, dan 白木兰圆舞曲Bái Mùlán YuánwÇ”qÇ”. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa onomatope bahasa Mandarin dalam komik, berhasil meningkatkan emosi pembaca dalam mewujudkan kata tiruan dari bunyi suara manusia, binatang, alam, benda, kegiatan sehari-hari dan alat musik. Adanya respon pembaca dari sebuah karya sastra merupakan tanda bahwa karya tersebut telah berhasil dinikmati dan mampu memberikan kesan. References Ashworth, J. 2012. Onomatopoeia and Pensonification Budding Poets. Dayton Lorenz Educational Press. Friska Langelo, D. P. 2015. ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA BITUNG. Jurnal EMBA Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1-8. MS, G. 2011. Comic Making Cara Membuat Komik. Jakarta Indeks. Nurgiyantoro, B. 2018. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Putri, A. E. 2019. EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING SEBUAH STUDI PUSTAKA. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 39-42. Widi, R. K. 2010. Asas Metodologi Penelitian Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta Graha Ilmu. DOI DOI PDF Bahasa Indonesia Refbacks There are currently no refbacks. JURNAL CAKRAWALA MANDARIN 2017,Alamat RedaksiProdi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas UniversalKomp. Maha Vihara Duta Maitreya, Bukit Beruntung, Sungai Panas,Batam 29456, +62778473399 - hermanuvers72 E-ISSN 2579-4906
kalimat dalam komik berupa bahasa